Buddha

Makna Dari Perayaan Waisak dan Tradisi Di Indonesia

Hari Raya Waisak adalah hari suci bagi agama Buddha. Di berbagai negara, hari Waisak juga turut dirayakan, contohnya seperti Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Visakha Bucha di Thailand, Vesak di Sri Lanka, Vesak di Malaysia dan Singapura.

Hari Raya Waisak telah menjadi sebuah hari libur nasional, yang dapat dijadikan sebagai hari dimana kita dapat berkumpul dengan keluarga sambil memainkan game DAPETDUIT.

Makna Hari Raya Waisak

Perayaan waisak tidak hanya merayakan perjalanan serta kematian sang Buddha. Akan tetapi ada makna di balik perayaan tersebut. Makna dari hari Waisak berkaitan dengan tiga peristiwa yang disebut sebagai Trisuci Waisak. Berikut penjelasannya:

  • Kelahiran Pangeran Siddhartha

Hari Raya Waisak disebut juga sebagai Trisuci Waisak karena menggambarkan tiga peristiwa penting bagi umat Buddha. Ketiga peristiwa itu terjadi di bulan purnama pada bulan mei, namun sesekali dapat jatuh pada akhir April atau awal Juni.

Peristiwa penting pertama adalah lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama pada tahun 623 SM di Taman Lumbini. Pangeran Siddharta Gautama kini lebih dikenal sebagai Buddha Gautama, pendiri ajaran Budhha.

Berdasarkan catatan sejarah umat Buddha, Taman Lumbini yang terletak di Kapilavastu, tepatnya di perbatasan Nepal dan India, adalah tempat Ratu Mayadevi melahirkan Siddharta Gautama.

  • Pangeran Siddharta menjadi Buddha Gautama setelah mencapai Penerangan Agung

Peristiwa penting kedua yang disebutkan dalam Trisuci Waisak adalah diangkatnya Panggeran Siddharta menjadi Buddha Gautama, setelah mencapai penerangan agung pada usia 35 tahun. Peristiwa ini terjadi saat Buddha Gautama melakukan pertapaan di Bodh Gaya pada 588 SM. Bodh Gaya merupakan nama sebuah kota di negara bagian Bihar, India.

  • Parinibbana

Selama 45 tahun sang Buddha menyebarkan Dhamma, kemudian pada usia 80 tahun beliau wafat, atau yang disebut sebagai Parinibbana, di Kusinara, yang kini disebut sebagai Kushinagar, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh, India. Semua makhluk dan para Dewa serta anggota Sanggah bersujud sebagai tanda penghormatan terakhirnya kepada Sang Buddha. Untuk memperingati Hari Raya Trisuci Waisak ini, biasanya umat Buddha pergi ke Vihara melakukan puja-bhakti dengan tujuan mengingat kembali ajaran sang Buddha. Kemudian Di kota Kushinagar ini terdapat pusat ziarah Buddhis Internasional yang selalu ramai dikunjungi, baik untuk keperluan ziarah maupun wisata.

  • Ritual Pindapatta mengajarkan anjuran berbuat kebajikan

Di Indonesia, perayaan Hari Raya Trisuci Waisak secara tradisional dipusatkan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ada beberapa rangkaian acara yang digelar, salah satunya yang paling ditunggu-tunggu adalah ritual pindapatta.

Ritual ini dianggap sebagai kesempatan bagi umat Buddha atau masyarakat umum untuk berbuat kebajikan. Mereka dapat memberi dana atau berupa makanan kepada para biksu atau biksuni saat perayaan Trisuci Waisak. Demikian makna dari Hari Raya Trisuci Waisak dan filosofi tradisi perayaannya di Indonesia.